Submit

8 Okt 2012

Karya Tulis Kandungan Gizi dalam “ Banana Bavaroise “ sebagai Produk Olahan Pisang

Karya Tulis

Kandungan Gizi dalam “ Banana Bavaroise “

sebagai Produk Olahan Pisang

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester 2

Tahun Pelajaran 2011 / 2012

clip_image002

Disusun Oleh :

1. Brawidj Pranan Karimaji

NIS : 5562

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN

2012

 

Pemanfaatan Pisang ( Musaceae ) sebagai Produk Olahan

“ Banana Bavaroise “

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester 2

Tahun Pelajaran 2011 / 2012

clip_image003

Disusun Oleh :

1. Brawidj Pranan Karimaji

NIS : 5562

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN

2012


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : Pemanfaatan Pisang ( Musaceae ) sebagai Produk Olahan

“ Banana Bavaroise "

Penyusun : Brawidj Pranan Karimaji

NIS : 5562

Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah

Karya tulis ini telah disahkan pada , 2012

Oleh :

Pembimbing

Drs. Kirwanto

NIP. 19630809 199512 1 001

 

 


KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “ Pemanfaatan Pisang ( Musaceae ) sebagai Produk Olahan ( Banana Bavaroise )dengan baik. Karya ilmiah ini, dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1) Kepala SMA Negeri 1 Kutowinangun,

2) Bapak Drs. Kirwanto selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini,

3) Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap agar karya ilmiah ini, memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dan masyarakat Kebumen khususnya.

Kebumen, 2012

Penulis


DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... i

LEMBAR JUDUL ................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 3

2.1 Mengenal Tanaman Pisang...................................................................... 3

2.2 Jenis Pisang............................................................................................. 4

2.3 Klasifikasi Pisang.................................................................................... 8

2.4 Kandungan Gizi Pisang.......................................................................... 8

2.5 Pisang dan Khasiatnya ........................................................................... 9

BAB III METODOLOGI ........................................................................................ 11

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 11

3.2 Bahan dan Alat....................................................................................... 11

3.2.1 Bahan ....................................................................................... 11

3.2.2 Alat .......................................................................................... 11

3.3 Metode Pembuatan................................................................................. 11

BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................... 12

4.1 Kandungan Gizi Banana Bavaroise. ...................................................... 12

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 18

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 18

5.2 Saran ....................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 19

iv


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pisang merupakan tanaman buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara, Brazil, dan India. Pisang menjadi buah yang penting bagi masyarakat Indonesia, karena pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi dibandingkan dengan buah yang lain karena buah pisang termasuk buah yang harganya relatif terjangkau bagi masyarakat kita dan dikonsumsi tanpa memperhatikan tingkat sosial.

Indonesia merupakan penghasil pisang terbesar keenam di dunia. Bahkan di Asia, Indonesia merupakan penghasil pisang terbesar, karena hampir 50 % produksi pisang di Asia, dihasilkan oleh Indonesia, dan setiap tahun produksinya terus meningkat. Banyak bagian dari pisang yang memiliki manfaat, antara lain daun, pelepah, batang, kulit buah pisang , dan buah pisang. Buah pisang juga memiliki kandungan gizi yang tinggi, dan memiliki tingkat antioksidan yang cukup tinggi. Buah ini mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan berbagai mineral yang penting untuk tubuh. Bahkan buah pisang cocok untuk segala usia dari bayi sampai orang tua karena, teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis.

Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain, cooking banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli. Buah pisang diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak (di Amerika Latin). Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang relatif populer antara lain Kripik Pisang asal Lampung, Sale pisang (Bandung), Pisang Molen (Bogor), epe (Makassar), dan “Banana Bavaroise” yang akan penulis tampilkan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam karya ilmiah ini meliputi:

1. Apa saja kandungan yang dimiliki buah pisang?

2. Bagaimana cara pemanfaatan buah pisang dalam bentuk makanan?

3. Apakah hasil olahan bisa menjadi peluang usaha atau bisnis?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Mengembangkan suatu sumber gizi baru yang murah, bermanfaat, dan ramah

lingkungan, serta nikmat dilidah.

2. Mengetahui teknik pengolahan makanan dari buah pisang seperti kripik, selai, dsb.

3. Menjelaskan proses pengolahan buah pisang.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:

1. Memberikan pengetahuan baru tentang pengolahan buah pisang.

2. Memberikan pilihan sumber gizi alternatif yang murah, mudah, dan bermanfaat.

3. Memberikan peluang usaha kepada masyarakat.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Mengenal Tanaman Pisang

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang. Pisang merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman pisang mempunyai nama latin musa para disiaca nama ini telah diproklamirkan sejak sebelum masehi. Nama musa diambil dari nama seorang dokter Kaisar Romawi Octavianus Augustus (63 SM-14 M) yang bernama Antonius Musa. Pada zaman Octavianus Augustus, Antonius Musa selalu menganjurkan pada kaisarnya untuk makan pisang setiap harinya agar tetap kuat, sehat, dan segar.

Tanaman pisang berasal dari daerah tropis yang beriklim basah. “Tanaman pisang dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai dataran tinggi 1.000-3.000 mm pertahun. Tanaman pisang lebih senang tumbuh di daerah yang subur dengan pH tanah 4,5-7,5.” Sumarjono (1997: 28). Sedangkan menurut Nuryani (1996: 7) “Tanaman pisang dapat tumbuh baik di tanah yang kaya humus, tetapi dapat juga hidup di tanah kapur dengan iklim lembab banyak sinar matahari.” Akar pisang tidak tahan kekeringan atau air yang berlebihan. Tanah yang sedikit sinar matahari pertumbuhan pisang menjadi lambat. Tiupan angin yang terlalu kencang kurang baik terhadap tanaman pisang karena dapat menyebabkan helai daun sobek.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pisang merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang banyak ditemukan di daerah tropis beriklim basah dan dapat tumbuh baik di daratan tinggi dan rendah.

Di daerah-daerah yang beriklim kering antara 4-5 bulan, tanaman pisang masih tumbuh produktif bila ketersediaan air tanah memadai, yaitu pada kedalaman antara 50 cm-200 cm dari permukaan tanah. Sebaliknya daerah-daerah yang beriklim basah dan air tanahnya dangkal (berlebihan) perlu pengelolaan drainase yang baik, antara lain dengan mengatur saluran pemasukan dan pembuangan air. Tanaman pisang mempunyai sistem perakaran yang dangkal, sehingga pertumbuhannya secara optimal membutuhkan lapisan tanah atas (top soil) yang subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik. Hampir setiap jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok untuk budidaya pisang. Tanah yang paling baik adalah tanah yang mengandung kapur atau tanah alluvial dengan lapisan olah (solum) sedalam 1 meter.

Di Indonesia tanaman pisang ini sebagai tanaman pelindung dan sela, baik di pekarangan, sekitar rumah, di perkebunan maupun di sawah-sawah dan lain-lainnya. Tanaman pisang ini tidak dapat dijadikan sebagai tanaman penahan erosi. Susunan tanaman pisang (morpologi) terdiri atas bagian-bagian utama: akar, batang, daun, bunga dan buah. Pertumbuhan akar pada buah umumnya berkelompok menuju arah samping di bawah permukaan tanah dan kearah dalam. Batang pisang dibedakan atas dua macam yaitu batang asli yang disebut bonggol (corm) dan batang semu. Bonggol terletak di bawah permukaan tanah sedangkan batang semu tersusun dari pelepah-pelepah daun yang saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh di atas permukaan tanah.

Bentuk daun pisang pada umumnya panjang lonjong dengan lebar tidak sama, bagian ujung daun tumpul dan tepinya rata. Bunga pisang atau disebut jantung keluar dari ujung batang. Susunan bunga terdiri atas daun-daun pelindung yang saling menutupi dan bunga-bunganya terletak pada setiap ketiak diantara daun pelindung membentuk sisir. Ukuran buah pisang bervariasi, panjangnya berkisar antara 10 cm-18 cm dengan diameter sekitar 2,5 cm-4, cm. Buah pisang yang ujungnya runcing atau membentuk leher botol, sedangkan daging buah (mesocarpa) tebal dan lunak. 4

Menurut Munadjim (1988:4) “Sejak mulai ditanam sampai berbuah dan dipetik, tanaman pisang memerlukan waktu kira-kira satu tahun. Rata-rata setiap pohon dapat menghasilkan 5-10 kg buah.” Setelah pohon induk berbuah dan dipetik, anak pohon pisang mulai berbunga. Setelah 3-4 bulan baru pemetikan besar kecilnya buah pisang tergantung dari banyak faktor, diantaranya jenis pisang, kesuburan tanah, kecepatan tumbuh, iklim saat berbunga dan lain-lain. banyaknya buah tiap-tiap sisir tergantung daripada letak sisirnya.

2.2 Jenis Pisang

Sebenarnya tanaman pisang yang dibudidayakan untuk diambil manfaatnya bagi kesejahteraan hidup manusia ini berasal dari herba berumpun yang hidupnya menahun. Jenis-jenis tanaman pisang di Indonesia jumlahnya mencapai ratusan. Secara garis besar jenis itu dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1) Pisang Serat ( noe. Musa textiles )

Pisang serat adalah tanaman pisang yang tidak diambil buahnya tetapi seratnya. Pada awal abad 16, Pigatotta menerangkan bahwa penduduk asli daerah Cebu, Filipina, memanfaatkan serat pisang manila ini untuk bahan pakaian. Karenanya pisang ini dinamakan musa tekstilis. Batangnya merupakn batang semu yang berbentuk dari upih-upih daun yang saling menutupi. Tingginya mencapai 7 meter dengan daun berbentuk lanset warna hijau. Bunganya seperti pisang berbentuk buah jorong yang berkulit tebal, tetapi tidak dapat dimakan. Biji buah hitam bulat kecil keras seperti biji randu. Pisang ini disebut juga pisang Manila karena diduga berasal dari Manila. Pengembangan juga kerap dilakukan di daerah ini antara lain di India, Guantemala, Honduras. Di Indonesia juga dikembangkan tetapi kurang berhasil.

Berdasarkan iklimnya, tumbuhan ini adalah tumbuhan tropika yang menghendaki udara yang panas dan agak lembab. Tanaman ini biasanya tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 meter dari permukaan air laut. Tanah yang cocok adalah tanah lempung yang akan gembur dan kaya kandungan humus. Pisang ini mudah rebah oleh tiupan angin yang keras dan juga peka tehadap genangan air. Cara memperbanyak tanaman ini bisa dilakukan dengan biji, anakan, maupun akar tinggalnya, akan tetapi dalam upaya budidaya jarang dugunakan biji untuk memperbanyak.

Tanaman ini siap dipanen bila kuncup bunga telah keluar. Artinya siap dipotong untuk diambil seratnya. Serat yang diperoleh adalah serat yang kuat, tahan terhadap air (air tawar maupun air laut). Serat ini cocok dipakai sebagai tali dikapal laut, tali tambang, dan tali untuk kail. Juga bisa dipintal atau dibuat anyaman untuk ayunan, sandal, dan lain-lain.

2) Pisang Hias

Pisang hias juga tidak diambil buahnya. Tumbuhan ini memang bagus sekali ditanam dimuka rumah sebagai hiasan. Pisang ini diperbanyak dengan menggunakan anakannya. Pisang hias dibagi 2 yaitu pisang kipas dan pisang-pisangan. Disebut pisang kipas karena bentuknya seperti kipas. Nama lain pisang kipas adalah pisang madagaskar (diduga berasal dari daerah madagaskar). Sedang pisang-pisangan berbatang semu yang kecil-kecil dan tumbuh berumpun indah ditanam dimuka rumah karena bentuknya kecil.

3) Pisang Buah

Pisang jenis ini sudah tidak asing lagi bagi kita karena banyak ditemui. Pisang buah dapat dibedakan menjadi 4 golongan. Golongan pertama adalah yang dapat dimakan langsung setelah masak, misalnya pisang kapok, pisang jus susu, pisang hijau, piang emas, pisang raja, dan sebagainya.

Golongan kedua dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya pisang tanduk, pisang oli, pisang kapas, pisang bangkahulu, dan sebagainya. Golongan ketiga adalah pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak maupun diolah dahulu, misalnya pisang kapok dan pisang raja. Sedangkan golongan keempat adalah pisang yang dapat dimakan sewaktu masih mentah. Pisang ini adalah pisang kelutuk (pisang batu) biasanya pisang ini dibuat rujak sewaktu masih muda dan rasanya sepet.

4) Pisang Raja

Pisang jenis ini tangkai buahnya terdiri atas 6 sisir yang masing-masing terdiri 15 buah. Buah 1 pisang sekitar 92 gram dengan panjang 12-28 cm dan diameter 3,2 cm. Bentuk buahnya melengkung dengan bagian pangkal bulat. Warna daging buahnya kuning kemerahan tanpa biji. Empulur buahnya nyata dengan tekstur kasar. Rasanya manis, lama tanaman berbunga sejak anakan adalah 14 bulan. Sedangkan buah masak 164 hari sesudah muncul bunga.

5) Pisang Raja Jambe

Setiap tandan dari pisang ini terdiri atas 13 sisir. Bentuk buah lurus berpangkal bulat dengan berat 80 gram. Panjang buah sekitar 7,8 cm, diameter 7,8 cm dan, tebal kulit buah 0,2 cm. Daging buah berwarna putih kekuningan tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 17 bulan dan buahnya akan masak 5 bulan kemudian.

6) Pisang Raja Molo

Setiap tandan pisang yang panjangnya 43 cm ini terdapat 6 sisir buah. Setiap sisir terdapat 10-13 buah yang panjangnya 12 cm, diameter 3,4 cm, dan berat 100 gram. Bentuk buah lurus, tebal kulit buah 0,3 cm. Daging buah berwarna kuning kemerahan tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 17 bulan dan buah akan masak 5 bulan kemudian.

7) Pisang Raja Kul

Setiap tandan dari pisang yang panjangnya 32 cm ini terdapat 16 sisir buah, setiap sisir terdapat 15 buah. Bentuk buah lurus dengan panjang 8 cm, diameter 3,1 cm, berat 40 gram, dan tebal kulit 0,3 cm. daging buah berwarna kuning tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 14 bulan. Dan buah akan masak 5 bulan kemudian.

8) Pisang Raja Tahun

Setiap tandan yang panjangnya 22,5 cm ini terdapat 4 sisir buah. Setiap sisir rata-rata terdapat 15 buah dengan panjang 11 cm, diameter 3,2 cm, berat 60 gram, dan tebal kulit buah 0,3 cm. Bentuk buah lurus berpangkal membulat, daging buah berwarna kuning keputihan tanpa biji. Umur tanaman hingga berbunga 14 bulan dan buah akan masak 5 bulan kemudian.

9) Pisang Raja Bulu

Pisang raja bulu tergolong sebagai buah yang dapat digunakan sebagai buah meja dan buah olahan. Daging buahnya agak tebal, rasanya manis, aromanya kuat. Pada waktu matang warna kulit kuning berbintik-bintik cokelat. Warna daging putih kemerahan. Berat setiap tandannya 7-10 kg. terdiri dari 6-7 sisir, dan setiap sisirnya 10-15 buah. Panjang buahnya 25-35 cm dan diameternya 6-6,5 cm, konon pisang raja bulu yang dikukus dan dimakan dengan madu dapat menguatkan jantung.

10) Pisang Kepok

Pisang kepok di Filipina dikenal sebagai pisang saba, sedang di Malaysia dikenal dengan nama pisang nipah. Buahnya enak dimakan setelah diolah terlebih dahulu. Bentuk buahnya agak pipih sehingga kadang disebut pisang gepeng. Berat per tandan dapat mencapai 14-22 kg dengan jumlah sisir 10-16, setiap sisir terdiri dari 12-20 buah. Bila matang warna kulit buahnya kuning penuh. Pisang kepok banyak jenisnya. Yang terkenal antara lain pisang kepok kuning. Pisang kepok putih warna dagingnya putih dan pisang kepok kuning warna dagingnya kuning. Pisang kepok kuning mempunyai rasa yang lebih enak dibanding pisang kepok putih. Karenanya, pisang kepok jenis kuning lebih disukai.

11) Pisang Tanduk

Pisang tanduk ukuran buahnya besar dan bentuknya menyerupai tanduk. Oleh karenanya, dikenal dengan nama pisang tanduk. Bila matang warna kulit buahnya cokelat kemerahan dan berbintik-bintik. Warna daging buahnya putih kemerahan. Pisang jenis ini cocok untuk olahan. Berat setiap tandannya 7-10 kg terdiri dari 3 sisir dan setiap sisirnya 10 buah.

12) Pisang Mas

Pisang ini bentuk buahnya kecil-kecil dengan panjang 8-12 cm dan diameternya 3-4 cm. berat per tandannya 8-12 kg terdiri dari 5-9 sisir. Setiap sisirnya 14-18 buah. Piang mas bila matang berwarna kuning cerah. Kulit buahnya tipis, rasanya sangat manis, dan aromanya kuat. Konon pisang mas dapat digunakan sebagai obat penyakit kuning.

13) Pisang Ambon Lumut

Warna kulit buah pisang ambon lumut pada waktu matang hijau atau hijau kekuningan dengan bintik-bintik cokelat kehitaman. Daging buahnya berwarna putih kemerahan dan lunak. Rasanya manis, enak, dan aromanya kuat. Berat per tandan mencapai 15-18 kg dengan jumlah sisir 8-12. Setiap sisir kurang lebih 20 buah. Ukuran buah 15-20 cm dengan diameter 3,3-5 cm.

14) Pisang Ambon Putih

Pisang ambon putih pada saat matang berwarna kuning keputihan dengan warna daging buah putih sampai putih kekuningan. Rasa daging buahnya manis sedikit asam dan aromanya kuat. Selain sebagai buah meja, pisang ambon digunakan sebagai makanan pada bayi. Berat tiap tandannya 15-25 kg terdiri dari 10-14 sisir. Setiap sisir terdiri dari 14-24 buah dengan panjang 15-20 cm dan diameter 3,5-4 cm.

15) Pisang Nangka

Warna kulit Pisang Nangka saat matang adalah hijau. Rasa buahnya asam manis. Pisang jenis ini hanya digunakan untuk olahan. Berat per tandan 11-14 kg terdiri dari 6-8 sisir, dan tiap sisir terdiri dari 14-24 buah. Panjang buah 24-28 cm dengan diameter 3,5-4 cm.

2.3 Klasifikasi Pisang

Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Keluarga : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa spp.

1) Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan dan mas.

2) Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typicaatau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.

3) Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk.

4) Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).

2.4 Kandungan Gizi Pisang

Pisang juga memiliki kandungan gizi yang tinggi, dan memiliki tingkat antioksidan yang cukup tinggi. Berikut hasil penelitian dari Direktorat Jenderal Bina Reproduksi Holtikultura tentang kandungan gizi yang dimiliki pisang:

Tabel 1. Kandungan Gizi Beberapa Jenis Buah Pisang

(Tiap 100 gr Daging Buah Segar)

clip_image005

Kandungan sebagaimana disebutkan di atas, terdapat dalam pisang yang telah matang, sehingga dapat dengan mudah dicerna, sedang gula buah diubah menjadi glukosa alami seacara cepat diaborsi ke dalam peredaran darah.

2.5 Pisang dan Khasiatnya

Sehat itu mahal. Tetapi, buah yang mendukung kesehatan tidaklah selalu mahal, semisal buah pisang. Ternyata, buah yang akrab kita temukan ini mengandung berbagai khasiat yang sangat penting untuk menunjang kesehatan tubuh kita. Berikut ini dirangkum beberapa khasiat pisang yang cocok sebagai menu pilihan bagi orang yang mengalami masalah kesehatan:

1. Perokok

Perokok berat tentu saja tubuhnya menjadi gudang nikotin. Karena itu, ia perlu mengonsumsi pisang sebanyak-banyaknya. Sebab, buah pisang mempunyai kandungan B6 dan B12 yang dapat membantu menetralisir pengaruh nikotin. Cukup 2 butir pisang sehari nikotin dari rokok akan perlahan dinetralisir. Bila sudah mulai bosan mengonsumsi buahnya, bisa saja diolah menjadi aneka jenis makanan. Misalnya dijuice, direbus, atau bahkan aneka jenis olahan lainnya. Pisang kaya akan kalsium, lemak, kalium mineral, vitamin, karbohidrat, dan protein sehingga sangat membantu buat perokok berat.

2. Kondisi Tubuh Lemah

Pisang dapat dicerna dengan mudah, gula yang terdapat di buah tersebut dapat diubah menjadi sumber tenaga secara cepat. Buah ini sangat baik dalam pembentukan tubuh sekaligus untuk kerja otot dan guna menghilangkan rasa lelah.

3. Ibu Hamil

Ibu hamil juga disarankan untuk makan pisang. Mengapa? Ternyata, buah pisang ini mengandung asam folat yang mudah diserap janin melalui rahim. Namun jangan berlebihan, sebab 1 biji pisang mengandung sekitar 85-100 kalori. Kandungan asam folat di dalam pisang juga mudah diserap oleh janin, juga baik bagi perkembangan sistem saraf janin.

4. Penderita Anemia

Dua buah pisang yang dimakan setiap hari oleh penderita anemia, sudah cukup untuk memenuhi zat besi (Fe) yang tinggi serta asam tripothan yang diubah menjadi serotonin, yaitu zat yang dipercaya dapat mengubah suasana hati.

5. Sakit Perut

Bagi anda yang sakit perut, khususnya usus, dapat diobati dengan pisang. Pisang yang dicampur dengan susu cair dapat dihidangkan sebagai obat dalam penyakit usus. Juga direkomendasikan untuk menetralkan keasaman lambung.

6. Penderita Lever

Mengonsumsi dua buah pisang ditambah 1 sendok madu akan menambah nafsu makan dan memperkuat kondisi liver yang lemah. Karena itu, jika anda termasuk penderita lever, jadikan pisang sebagai obat alternatif.

7. Diabetes

Masyarakat Gorontalo dalam wilayah Provinsi Sulawesi Utara, menjadikan jenis pisang goroho yang belum matang, dikukus dan dicampur kelapa parut muda sebagai makanan tambahan bagi orang yang menderita penyakit gula.

8. Kulit Kasar

Bubur pisang dicampur dengan sedikit susu dan madu, dioleskan pada wajah setiap hari secara teratur selama 30-40 menit akan membuat wajah anda tampak berseri. Lalu, basuh dengan air hangat kemudian bilas dengan air dingin atau es. Diulang selama 15 hari, niscaya kulit akan terlihat berseri-seri. Begitu juga, pisang mampu mengatasi rambut rusak dan menghaluskan tangan.

9. Terkena Luka Bakar

Khusus untuk daun pisang, dapat digunakan sebagai obat kulit yang terbakar dengan cara dioles. Campuran abu daun pisang ditambah minyak kelapa mempunyai pengaruh mendinginkan kulit.


BAB III

METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Proses pembuatan Banana Bavaroise dilaksanakan di rumah penulis. Waktu pelaksanaannya dilakukan pada bulan Februari 2012.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan ini antara lain :

· 5 buah pisang raja , dihaluskan.

· 3 gelas santan kental.

· 2 sachet agar-agar.

· 3 sendok makan mentega.

· 150 gram gula pasir.

· 1 gelas susu.

· ½ sendok teh garam.

· 4 putih telur.

· Cherry secukupnya.

3.2.2 Alat

Peralatan yang dipakai dalam pembuatan ini antara lain :

a. Panci.

b. Saringan.

c. Gelas.

d. Kocokan telur.

e. Baskom.

f. Kompor.

3.3 Metode Pembuatan

1. Kocoklah terlebih dahulu telur dengan garam sampai kaku, lalu sisihkan.

2. Masaklah agar-agar, santan, mentega, susu dan gula sampai mendidih, lalu

angkatlah.

3. Masukkan pisang halus dan putih telur, dikocok sampai rata.

4. Tuangkan adonan yang telah jadi ke dalam cetakan.

5. Hiasilah dengan cherry.

6. Banana Bavaroise kini siap dihidangkan.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kandungan Gizi Banana Bavaroise

· Pisang Raja :

o - Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

· Santan :

Kalori

o Satu sdm. santan kelapa mengandung sekitar 120 kalori. Nilai ini lumayan tinggi, jadi konsumsilah dalam jumlah moderat.

o Konsumsi sekitar satu sendok makan santan per hari sudah cukup untuk memenuhi tubuh akan kebutuhan asam lemak omega 3.

o Asam lemak omega 3 adalah lemak sehat yang dibutuhkan oleh tubuh

Lemak

o Santan merupakan sumber lemak yang baik untuk tubuh.

o Santan mengandung berbagai jenis lemak, seperti lemak jenuh, lemak tak jenuh ganda, lemak omega 3, lemak omega 6, dan lemak tak jenuh tunggal.

o Lemak tidak selamanya jahat, tubuh tetap membutuhkan sejumlah lemak untuk kesehatan jantung, otak, dan kesehatan tubuh secara umum.

o Asam lemak omega 3 dalam santan juga bisa mengurangi peradangan, serta melumasi sel-sel serta sendi.

Gula

o Santan terasa gurih manis, namun sebenarnya mengandung hanya sejumlah kecil gula seperti glukosa dan fruktosa.

o Dari seluruh volumenya, santan hanya mengandung sekitar 1 sampai 2 persen gula. Tubuh membutuhkan sejumlah kecil gula untuk digunakan sebagai energi.

Kalsium

o Santan juga mengandung cukup kalsium. Satu cangkir santan kelapa mengandung sekitar 200 IU kalsium.

o Tubuh membutuhkan kalsium untuk gigi dan tulang, serta sistem kekebalan tubuh. Santan juga mengandung berbagai mineral seperti natrium, kalium, fosfor, zat besi, dan tembaga.

Protein

o Level protein yang terkandung dalam santan kelapa terhitung rendah. Jenis protein yang ditemukan dalam santan antara lain alanin, sistin, arginin, dan serene.

o Protein tersebut dikenal mudah dicerna. Tubuh menggunakan protein untuk mempertahankan dan membangun sel-sel baru. Rambut, kuku, dan kulit sebagian besar terdiri dari protein.

· Agar-agar:
Nutrisi, Nilai per 100 gram porsi makanan

Air, 87.5 g
Energi, 49 kcal
Energy, 205 kj
Protein, 4.5 g
Total lemak, 0.2 g
Karbohidrat, 7.7 g
Serat, 0 g
Ampas, 0.1 g

Mineral

Kalsium, Ca, 2 mg
Besi, Fe, 0 mg
Magnesium, Mg, 1 mg
Phospor, P, 0 mg
Potassium, K, 2 mg
Sodium, Na, 24 mg
Seng, Zn, 0.02 mg
Tembaga, Cu, 0.005 mg
Mangan, Mn, 0 mg
Selenium, Se, 0.3 mcg

Vitamin

Vitamin C, asam ascorbic, 37.1 mg
Thiamin, 0 mg
Riboflavin, 0 mg
Niacin, 0 mg
Asam Pantothenic, 0.001 mg
Vitamin B-6, 0 mg
Folate, 0 mcg
Vitamin B-12, 0 mcg
Vitamin A, IU, 0 IU
Vitamin A, RE, 0 mcg_RE

Lemak

Asam lemak jenuh, saturated, 0.019 g
16:0, 0.017 g
18:0, 0.003 g
Asam lemak tak jenuh, monounsaturated, 0.037 g 18:1, 0.037 g
Asam lemak tak jenuh, polyunsaturated, 0.09 g 18:2, 0.089 g
18:3, 0.001 g
Kolesterol, 0 mg

Asam Amino

Tryptophan, 0 g
Threonine, 0.09 g
Isoleucine, 0.069 g
Leucine, 0.148 g
Lysine, 0.192 g
Methionine, 0.035 g
Phenylalanine, 0.106 g
Tyrosine, 0.019 g
Valine, 0.124 g
Arginine, 0.383 g
Histidine, 0.04 g
Alanine, 0.482 g
Asam Aspartic, 0.323 g
Asam Glutamic, 0.517 g
Glycine, 1.241 g
Proline, 0.713 g
Serine, 0.156 g

  • Mentega :
    • Nilai gizi mentega banyak tergantung pada lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Mentega merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan merupakan makanan berenergi tinggi, tidak mengandung laktosa dan mineral serta berprotein rendah. Komposisi mentega umumnya terdiri dari lemak susu 82,5%, air 14%, garam 2,5% dan mineral 1%, juga mengandung vitamin A, D, dan E dari susu sendiri dan sebagian ditambahkan
  • Gula Pasir :
    • Nutrisi, Nilai per 100 gram porsi makanan

Air, 0 g
Energi, 387 kcal
Energi, 1619 kj
Protein, 0 g
Total lemak, 0 g
Karbohidrat, 99.9 g
Serat, 0 g
Ampas, 0 g

Mineral

Kalsium, Ca, 1 mg
Besi, Fe, 0.06 mg
Magnesium, Mg, 0 mg
Phospor, P, 2 mg
Potassium, K, 2 mg
Sodium, Na, 1 mg
Seng, Zn, 0.03 mg
Tembaga, Cu, 0.043 mg
Mangan, Mn, 0.007 mg
Selenium, Se, 0.6 mcg

Vitamin

Vitamin C, asam ascorbic, 0 mg
Thiamin, 0 mg
Riboflavin, 0.019 mg
Niacin, 0 mg
Asam Pantothenic, 0 mg
Vitamin B-6, 0 mg
Folate, 0 mcg
Vitamin B-12, 0 mcg
Vitamin A, 0 IU
Vitamin A, RE, 0 mcg_RE
Vitamin E, 0 mg_ATE

Lemak

Asam lemak jenuh, saturated, 0 g
4:0, 0 g
6:0, 0 g
8:0, 0 g
10:0, 0 g
12:0, 0 g
14:0, 0 g
16:0, 0 g
18:0, 0 g
Asam lemak tak jenuh, monounsaturated, 0 g
16:1, 0 g
18:1, 0 g
20:1, 0 g
22:1, 0 g
Asam lemak tak jenuh, polyunsaturated, 0 g
18:2, 0 g
18:3, 0 g
18:4, 0 g
20:4, 0 g
20:5, 0 g
22:5, 0 g
22:6, 0 g
Kolesterol, 0 mg

  • Susu :
    • Setiap 100 gram susu terkandung panas sebesar 70.5 kilokalori, protein sebanyak 3.4 gram, lemak 3.7 gram, mengandung kalsium sebesar 125 miligram, sementara prosentase penyerapan dalam tubuh sebesar 98% – 100%.
  • Telur :
    • Zat gizi pada telur ayam :
    • Kalori (kcal)
    • 162
    • Protein (gr)
    • 12,8
    • Lemak (gr)
    • 11,5
    • Karbohidrat (gr)
    • 0,7
    • Vitamin A (SI)
    • 900
    • Thiamin (mg)
    • 0,10
    • Vitamin C
    • 0

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan jika buah pisang benar-benar memiliki gizi yang juga dibutuhkan bagi tubuh manusia. Buah pisang memiliki kandungan gizi yang tinggi dan tidak kalah dengan kandungan gizi yang dimiliki buah lain. Selain itu, buah pisang dapat diolah menjadi aneka macam masakan yang menarik, dan lezat. Serta dapat dijadikan camilan bergizi diwaktu luang dan dapat menjadi salah satu peluang usaha bagi masyarakat.

5.2 Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dalam kesempatan ini akan diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi perhatian khusus bagi para pembaca sebagai berikut:

1. Terciptanya produk makanan yang berasal dari buah pisang menjadi salah satu makanan yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam berwirausaha.

2. Pelajar, khususnya kelas XI IA 2 SMAN 1 KUTOWINANGUN diharapkan mampu membangkitkan kreatifitas dan minat dalam melakukan berbagai penelitian maupun eksperimen pembuatan produk makanan yang mempunyai nilai jual kepada masyarakat.

3. Bagi masyarakat dapat memanfaatkan penggunaan pisang semaksimal mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Edi Sigar dan Ernawati. 1996. Speseial Menu. Jilid 1 . Bandung: Binarupa Aksara.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Fibrianti,Ika.2010.PR Bahasa Indonesia.Klaten:Intan Pariwara

http : // id.wikipedia.org

http : // radenbeletz.blogdetik.com

http : // www.synergiashop.com

Bashori, Khalib. Aneka Olahan dari Pisang


Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari SEMUA TENTANG SMA DAN EDUKASI.com di inbox anda:


0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels